Ticker

6/recent/ticker-posts

Perlombaan Mengejar Dunia

*Ketika anda berlomba mengejar dunia*
*Anda berada di garis start*
*Kemudian belari dan pasti ada lelah dan keringat*
*Terkadang tersandung, terjatuh kemudian tersungkur*

*Sayangnya perlombaan mengejar dunia*
*Tidak ada garis finish-nya*
*Perlombaan mengejar* *dunia tidak ada ujungnya*
*Karena sifat manusia tidak akan puas dengan dunia*
*Barulah penuh setelah mulut terisi tanah (mati)*

*Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,*

ﻟَﻮْ ﺃَﻥَّ ﻻِﺑْﻦِ ﺁﺩَﻡَ ﻭَﺍﺩِﻳًﺎ ﻣِﻦْ ﺫَﻫَﺐٍ ﺃَﺣَﺐَّ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﻟَﻪُ ﻭَﺍﺩِﻳَﺎﻥِ ، ﻭَﻟَﻦْ ﻳَﻤْﻸَ ﻓَﺎﻩُ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﺘُّﺮَﺍﺏُ ، ﻭَﻳَﺘُﻮﺏُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻦْ ﺗَﺎﺏَ

*“Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia* *menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekali tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat.” ( Muttafaqun ‘alaih)*

*Semakin ujung jalannya semakin menyempit tak berujung*
*Apa yang terjadi jika beberapa orang*
*Berlomba memasuki jalan yang sempit*
*Mau tidak mau*
*Pasti saling sikut dan saling menjatuhkan*
*Agar berada di garis terdepan*
*Tetapi ia tidak akan pernah juara*

*Terkadang manusia sudah sampai titik nyaman kehidupan*
*Gaji sudah cukup besar*
*Anak-anak sudah sukses*
*Rumah dan kendaraan sudah ada*
*Hidup sudah tenang dan nyaman*
*Tapi karena terus berlomba*
*Ujung jalan semakin sempit*
*Hidup terasa susah*

*Ada saatnya kita berjalan santai saja*
*Menikmati setelah lelah berlari*

*Ketauhilah anda bisa juara*
*Dari perlombaan dunia*
*Meskipun anda tidak pernah menyalip siapapun*
*Juara itu dengan qana’ah*
*Merasa puasa dan ridha dengan karunia Allah*

*Orang yang diberi qana’ah itulah yang beruntung*
*Rezeki yang sesungguhnya*

*Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,*

ﻗَﺪْ ﺃَﻓْﻠَﺢَ ﻣَﻦْ ﺃَﺳْﻠَﻢَ , ﻭﺭُﺯِﻕَ ﻛَﻔَﺎﻓًﺎ , ﻭَﻗَﻨَّﻌَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﺁﺗَﺎﻩُ 

*“Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang cukup, dan diberikan oleh Allah sikap QANA’AH (rasa cukup) terhadap pemberian-Nya ” (HR. Tirmidzi, Hasan)*

*Waallahua'lam!*

Posting Komentar

0 Komentar